Cari Artikel di Blog Ini

Selasa, 28 Juli 2015

Misteri Hilangnya Halim Perdana Kusuma di Hutan Malaysia

Royal Canadian Air Force dan Royal Air Force pernah mencatat nama seorang pemuda Indonesia sebagai anggotanya.  Dengan pangkat Wing Commander, pemuda tersebut telah melakukan tugas-tugas  navigasi dan tempur selama Perang Dunia II di Eropa dan Asia.  Tidak kurang dari 44 kali ia melakukan tugas penerbangan (flight mission) dengan menggunakan  pesawat Lancaster atau Liberator. 


Di Eropa sasarannya adalah  daerah Prancis dan Jerman, sedangkan pangkalan operasinya  terletak di Inggris. Di Asia sasarannya adalah daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia, sedangkan pangkalan operasinya terletak di Colombo (Srilangka). Pemuda itu bernama Halim Perdanakusuma.

Ia  dilahirkan pada tanggal 18 November 1922 di Sampang Madura.  Ayahnya, Haji Abdul Gani Wongsotaruno adalah Patih Sumenep. Ketika revolusi kemerdekaan, Halim ikut membangun Angkatan Udara Republik Indonesia. Dalam usaha mencari bantuan ke luar negeri  Halim bersama Opsir Udara I Iswahjudi pergi ke Bangkok pada bulan Desember 1947.
 


Ia bertolak ke Bangkok dengan menggunakan pesawat Avro Anson VH-BBY (RI-003) dengan penerbang Iswahjudi dan seorang penumpang bernama Keegan berkebangsaan Australia yang telah menjual pesawat tersebut. 

Selain mengantarkan Keegan pulang, misinya adalah untuk  melakukan penjajakan lebih jauh tentang kemungkinan  pembelian senjata dan pesawat dan kemudian memasukan barang Singapura ke daerah RI  menembus blokade Belanda.

Sesudah menyelesaikan tugas di Bangkok, RI-003 kembali berangkat  menuju Singapura. Dalam perjalanan kembali inilah tiba-tiba  di daerah Perak-Malaysia pesawat tersebut terjebak dalam cuaca buruk.  Pesawat jatuh di Pantai Tanjung Hantu Perak-Malaysia.

Jatuh dan hilang di hutan


Laporan pertama tentang kecelakaan diterima oleh polisi  Lumut dari dua warga Cina penebang kayu bernama Wong Fatt  dan Wong Kwang pada sekitar pukul 16.30 WIB pada 14 Desember 1947.

Seorang petugas kepolisian  berbangsa Inggris bernama Burras segera pergi ke tempat musibah. Baru pada pukul 18.00 ia tiba dilokasi kejadian.  Ia tidak menemukan sesuatu, air sedang pasang naik.

Baru pada keesokan harinya  Kepala Polisi Lumut  bernama Che Wan dan seorang anggota polisi Inggris bernama Samson berangkat ke tempat kecelakaan  dan tiba di tempat pukul 09.00 WIB.

Kepada dia, kemudian dilaporkan  tentang ditemukannya sesosok jenazah  yang mengapung  beberapa ratus yard dari lokasi reruntuhan pesawat, yang oleh para nelayan setempat dibawa ke darat.

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Lumut untuk dilakukan pemeriksaan.   Berdasarkan bukti yang ada  dapat dipastikan bahwa  jenazah ini adalah jenazah Halim Perdanakusuma.  Sedangkan nasib Iswahjudi hingga sekarang tidak ditemukan jenazahnya.

Berita tentang kecelakaan pesawat RI-003 ini segera tersiar luas, di antaranya dimuat dalam surat-surat kabar  berbahasa Inggris  seperti The Times dan Malay Tribune terbitan tanggal 16 Desember 1947.

Kabar terakhir dari website TNI AU, tanggal 26 agustus 2003,  seorang pencari kayu menemukan sebuah bangkai pesawat di belantara Sumatera tepatnya di Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Setelah mendapat laporan Polsek Kuala Kampar, tim Pangkalan TNI AU Pekanbaru yang dipimpin Letkol Pnb Gandhara Olivenca melakukan pelacakan ke lokasi.

Posisi pesawat tertancap di rawa-rawa sedalam satu meter. TNI AU menduga pesawat yang ditemukan berjenis Avro Anson dipersenjatai SMR kaliber 7,62 mm. Di sayap belakang masih terlihat bendera merah putih.

Diduga bahwa kerangka pesawat yang ditemukan di Hutan Kerumutan itu merupakan pesawat Avro Anson yang dipiloti Halim Perdana Kusuma. (Viva)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters