Cari Artikel di Blog Ini

Jumat, 20 April 2012

Lapan Gandeng ITS Buat Roket

Ilustrasi Roket R-Han
JAKARTA - Selama ini, untuk memperkuat bidang pertahanan dan keamanan, Indonesia masih membeli peralatan perang. Salah satunya adalah roket. Untuk itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menggandeng sejumlah universitas untuk membuat roket.

Keberhasilan riset tersebut akan menandakan kemandirian Indonesia dalam menghasilkan roket sendiri. Selama ini, Lapan memang telah bisa menghasilkan roket namun ukurannya masih kecil sehingga belum mencukupi sebagai bagian dari teknologi pertahanan negara.

PTDI akan rakit pesawat CN-295 akhir 2013

Demo CN-295 di Jakarta
JAKARTA: PT Dirgantara Indonesia (Persero) akan merakit pesawat CN295 di Bandung mulai akhir 2013.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Budi Santoso mengatakan perakitan akhir 7 dari 9 pesawat rancangan Airbus Military (AM) CN295 pesanan Kementerian Pertahanan akan dikerjakan di pabrik PTDI.

Komisi 1 DPR Tertarik Pada Produk Industri Persenjataan Ceko

Salah satu produk industri senjata Ceko, ranpur artileri produksi MPI Excallibur. (Foto: MPI)


CEKO - Delegasi Komisi 1 DPR RI mengunjungi beberapa pabrikan senjata Ceko, diantaranya: MPI Excallibur yang memproduksi senjata artileri dan tank, perusahaan radar Eldis yang produknya digunakan beberapa bandara di Indonesia, serta perusahaan senjata dan amunisi.

BAE System Tawarkan Peremajaan Pesawat Hawk TNI AU

Hawk 100 milik TNI AU (Foto: notadriano@kaskus)

LONDON - Surat kabar Inggris "The Times" melaporkan Indonesia secara informal melobi Inggris mengenai kemungkinan pembelian 24 unit pesawat jet multi-tempur Eurofighter Typhoon. Penjualan itu, bila terlaksana, akan bernilai sekitar £5 miliar atau hampir Rp71 triliun.

Secara terpisah, perusahaan peralatan militer Inggris, BAE Systems, juga menawarkan untuk meremajakan jet tempur Hawk 100/200 yang dimiliki Indonesia. Dihubungi secara terpisah Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio, membenarkan adanya pembicaraan mengenai peremajaan pesawat Hawk, namun beliau membantah ada rencana pembelian jet tempur Typhoon.

Rabu, 18 April 2012

PENERBAL Jajaki Helikopter Anti Kapal Selam

Bandung (ANTARA News) - Komandan Pusat Penerbang TNI Angkatan Laut (Penerbal) Laksamana Pertama TNI Sugianto menyatakan masih terus menjajaki jenis helikopter anti kapal selam (Seasprite) yang akan memperkuat jajaran TNI dalam melakukan pengawasan perairan Indonesia.

SH-2G Super Seasprite - Australian Navy

"Masih terus melakukan penjajakan jenis helikopter anti kapal selam itu. Tahun ini diintensifkan, selain penjajakan juga mencoba sendiri keunggulannya," kata Sugianto disela uji coba Heli NBell-412EP di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Selasa.

PT DI tuntaskan 5 Pesawat CN235 pesanan TNI AL tahun ini




BANDUNG PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan menyelesaikan lima pesawat CN235 pesanan TNI Angkatan Laut (AL) tahun ini.
Penyelesaian pesanan ini adalah bagian dari kerjasama antara PT DI dan TNI AL yang dimulai sejak tahun 2009 lalu.

CN 235 MPA - Buatan PT DI


Menurut Humas PT DI Rakhendi Triatna dalam kerjasama tersebut, awalnya, TNI AL memesan tiga pesawat, namun bertambah menjadi pesan lima pesawat CN 235.
“Saat ini kelima pesawat tersebut tengah dalam pengerjaan,” katanya.
Selama ini TNI AL memang belum memiliki CN235. TNI AL baru memiliki pesawat C212 sebanyak tiga unit buatan PT DI. ”Yang sudah memiliki CN235 baru TNI AU, angkatan lain belum,” katanya.

Senapan Serbu Nasional

♛ Cikal Bakal Senapan Serbu Nasional
senapan serbu Beretta BM-59 Mk.1 (SP-1)
    Sebelum lahirnya senapan serbu kebanggaan Nasional SS-1 (1984) dan SS-2 (2002), maka senapan serbu laras panjang atau assault rifle pertama buatan dalam negeri adalah senapan SP-1 (Senapan Panjang 1) yang merupakan modifikasi dari senapan serbu Beretta BM-59 Mk.1 buatan Italia dengan amunisi kaliber 7,62 mm.     SP-1 ini dipilih menjadi senapan serbu infanteri masa itu. pada waktu 1968 sampai 1974, PSM (Pabrik Senjata dan Mesiu, nama lama PINDAD) telah memproduksi sekitar 50.000 pucuk senjata SP-1. Kemudian senjata ini di kembangkan lebih lanjut menjadi SP-2 maupun SP-3.

Selasa, 17 April 2012

Kisah Heroik Prajurit Siliwangi Saat Operasi Trikora

Pembebasan Irian Barat dari Penjajah

NUKILAN peristiwa bersejarah dari sebuah catatan seorang prajurit Siliwangi dalam Operasi Trikora ketika membebaskan Irian Barat yang kini menjadi Papua dari cengkeraman penjajah Belanda. Detail-detail pengalaman ini dicatat sebagai memori dari Peltu Abdul Kadir yang kemudian diketik dan diberi judul "Penyeberangan Pegunungan Gunofa" di Kaimana yang terjadi pada tahun 1962. Peperangan yang paling berat membebaskan Irian Barat menurut prajurit ini adalah peperangan melawan alam ketimbang melawan tentara Belanda. Kisah heroik ini merupakan kenangan prajurit Siliwangi itu yang ditujukan kepada para pejuang dan pahlawan Trikora.

Penulis kisah ini adalah H. Hamzah Ibrahim yang mendapatkan catatan sejarah ini dari Kang Ahmad, pemilik bengkel sepeda motor di Dayeuhkolot. Saat diserahkan, huruf-huruf dalam catatan tersebut sudah pudar karena dimakan waktu. Kisah ini diberikan kepada penulis sebulan sebelum ia meninggal dunia.

Dalam bundel tersebut terdapat pesan dengan tulisan tangan pada halaman 2 dengan ucapan, 

"Copy naskah ini saya berikan kepada Kang Ahmad sebagai kenangan".
Andir, 26 September 1980



tertanda

Abdul Kadir.


Kisah yang heroik ini merupakan kado kenangan memperingati Hari Ulang Tahun Siliwangi, 20 Mei 2008. Selamat menyimak, mudah-mudahan ada manfaatnya.
PAGI itu setelah sarapan dengan secangkir kopi panas, aku pamit kepada istriku yang sedang mengandung 8 bulan lebih, untuk pergi ke kantor. Pakaian yang aku kenakan pakaian dinas harian. Berdiri sesaat di pinggir jalan menunggu kendaraan oplet jurusan Bandung.

Perjalanan menuju kantor dari tempat tinggalku di Cipicung, Bandung Selatan sekitar 30 menit --pada masa itu transportasi tidak seramai sekarang-- dan perjalanan lancar. Memasuki pintu gerbang kantorku, Hubdam VI/Siliwangi di Tegallega dan aku adalah salah seorang anggota kompi bantuan yang ditempatkan pada peleton radio.

Sejarah dan Kiprah Penembak Jitu (Sniper) di Indonesia

Kiprah penembak jitu (penembak runduk/sniper) Nusantara telah dikenal sejak perang Aceh pada abad ke 19. Berkat didikan tentara Jepang yang biasa bertempur dengan kondisi serba minim, para prajurit "Siluman" itu banyak berperan saat revolusi fisik 1945-1949.
Cukup sulit menentukan kapan ilmu tembak runduk (sniping) mulai dikenal oleh para prajurit di Nusantara. Minimnya catatan sejarah mengenai ini, baik dari masa Hindia Belanda, Jepang, maupun pasca Poklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, membuat upaya penelusuran poses tumbuh dan berkembangnya ilmu tembak runduk di tanah air laksana mencari sebatang jarum di tengah onggokan jerami. 

Kerterlibatan para penembak runduk (sniper) di dalam sebuah petempuran hampir bisa dipastikan dibayangi aroma kerahasiaan sebagai dampak budaya "ambil jalan pintas" yang acap diambil para komandan pasukan. Dalam situasi seperti ini, jangan harap bakal ada selembar catatan terbuka soal terlibatnya penembak runduk. 

Malaysia akan pesan 32 panser Rimau PT Pindad

Anoa (Foto formil kaskus)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia akan memesan 32 buah panser Anoa dari PT Pindad. Oleh Malaysia, Anoa itu diberi nama Rimau yang berarti harimau dalam bahasa Melayu dan kesepakatan dengan pihak negara tetangga tersebut sudah pada tahap akhir.

"Malaysia mau gunakan panser 6 x 6 dan kini kami menantikan
closing deal", kata Direktur Utama PT Pindad, Adik A Soedarsono,  di sela-sela pameran Defence Services Asia (DSA) 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin.

Menurut dia, saat ini pihaknya juga sedang melakukan penjajakan dengan sejumlah negara di Timur Tengah, Eropa termasuk dengan sesama anggota Asean seperti Brunei Darussalam.

Kekuatan Militer Indonesia Ranking 18 Dunia (Update 2012)

Analisis yang dipublikasikan Global Fire Power (GlobalFirepower.com) belum lama ini (tahun 2012) memberikan penilaian yang obyektif untuk menunjukkan peta kekuatan militer negara-negara di seluruh dunia. 



Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters